Kamis, 31 Desember 2015

Taman jatuh Cinta dan yang Dirundung Asmara



  • Judul Asli:Raudhatul Muhibbin wa Nuzhratul Musytaqin
  • Penulis:Imam Ibnull Qoyyim Al Jauziyah - rahimahullah-
  • Dimensi Buku:buku ukuran sedng
  • Tipe Cover:Hardcover
  • Jumlah Halaman:674 hlm
  • Bahasa:Indonesia
  • ISBN:6029-60695-6
  • Penerbit:Buana Ilmu islami
  • Harga:Rp 145.000 diskon 20% = 116.000
Kata orang cinta itu buta.Hatinya buta untuk melihat selain yang dicinta. Cinta itu tuli sehingga telinga tidak peduli dengan celaan yang ditujukan kepada kekasih jiwa.
Cinta adalah kecenderungan jiwa secara total kepada sang kekasih, kemudian mendahulukan kekasih ketimbang jiwa, ruh; dan harta.
     Ada yang mengartikan bahwa cinta itu adalah rasa tenang yang tidak pernah gundah dan rasa gundah yang tidak pernah tenang.
Hati akan terus gundah dan tidak akan merasa tenang kecuali ketika bersama kekasihnya. Hatinya gelisah dan merana karena rindu kepadanya. Ia baru bisa tenang saat telah berada di sisinya.
     Cinta laksana gerakan hati secara terus-menerus untuk mendapatkan sang kekasih dan rasa tenang manakala telah berada di sisinya. Dengan cinta ia merasa bahwa kekasih itu lebih dekat kepada dirinya dibandingkan nyawa dan ruhnya sendiri. 
    Memang sulit menjelaskan apa itu cinta.Yang pasti cinta itu lebih dari sekedar kata-kata.Sebab, cinta itu berkaitan dengan rasa.
Bagaimana seluk beluk cinta?
Anda akan mendapati penjelasan cinta secara lengkap pemaknaan cinta dari seorang ulama sunnah Al Imam Ibnul Qayyim - rahimahullah- , Anda akan mendapati pembahasan lengkap tentang cinta secara utuh.
Makna kata “ cinta”  yang sering kita dengar seperti : Al Mahabbah ( cinta) , Al Hawa (hasrat/hawa nafsu), Al isyq ( cinta buta, mabuk asmara). Namun oleh  dalam buku ini Imam Ibnul Qoyyim - rahimahullah- menjelaskan makna kata cinta dalam bahasa arab  lebih dari 50 sinonim kata, yang masing-masing kata mengandung  pengertian cinta namun dengan pengertian makna cinta yang berbeda yaitu: ' Al-Mahabbah, al Alaqaah, al-Hawa, as-Shabwah, As-shobabah, asy-Syaghaf, al-miqah, al-wajdu, al-kalafu, as-wajdu, at-tatayyum, al-'isyqu, al-jawa, ad-danaf, as-syajwu, as-syauqu, al-khalabatu, al-balaabil, at-ta-baarih, as-sadam, al-ghamarat, al-wahal, as-syajan, al- la'ij, al-ikti'ab, al-washab, al-huznu, al-kamad, al-la- dzu', al-huraqu, as-suhdu, al-araqu, al-lahfu, al-hanin, al-istikanah, at-tabalah, al-lau'ah, al-futuun, al-junun, al-lamam, al-khabal, ar-rasisi, ad-daa'ul mukhaamir, al-wuddu, al-khullatu, al-khilmu, al-gharam, al-hu- yam, at-tadliyatu, al-ivalahu, at-ta'abbud, “
       Dan Allah - Azza Wa Jalla- menjadikan hati manusia sebagai tempat menyimpan, diantaranya menyimpan cinta .
Maka, hati yang baik adalah hati yang menyimpan kebaikan dan petunjuk dari Allah - Subhanahu Wa Ta'ala – dan Rosul Nya. Sedangkan hati yang paling jelek adalah yang paling menyimpan penyimpangan dan kerusakan.  Penyimpangan, kesesatan, kerusakan hati yang muncul biasanya diawali dengan cinta.
     Allah - Subhanahu Wa Ta'ala -  juga memberikan kekuasaan hawa nafsu pada hati manusia. Allah - Subhanahu Wa Ta'ala -  menguji hati itu untuk menentang/mengekang hawa nafsu,  dengan menentang nafsu itu hati akan mendapatkan surga sebagai tempat kembalinya. Sebaliknya orang yang tidak berhak mendapatkan surga maka ia akan dilemparkan ke dalam api neraka yang menyala-nyala karena ia memperturuti hawa nafsu.
 Allah - Subhanahu Wa Ta'ala -  menjadikan hawa nafsu sebagai tunggangan jiwa yang senantiasa menyuruh kepada keburukan, sebagai makanan pokoknya dan juga sebagai penyakit bagi jiwa yang tenang -dan obatnya adalah dengan menyelisihi hawa nafsu itu sendiri-.
Allah - Subhanahu Wa Ta'ala - menjadikan hawa nafsu sebagai lawan dan penentang ajaran yang diturunkan kepada rasul-Nya. Allah  juga menjadikan sikap memperturuti hawa nafsu sebagai kebalikan dari mengikuti para rasul. Lalu Allah membagi manusia menjadi dua golongan; pengikut wahyu dan pengikut hawa nafsu. Demikian ini disebutkan Allah  dalam banyak tempat dalam al-Qur'an al-Karim. Di antaranya adalah firman Allah - Subhanahu Wa Ta'ala - 
"Maka jika mereka tidak menjawab (tantanganmu) ketahuilah bahwa sesungguhnya mereka hanyalah mengikuti hawa nafsu mereka (belaka)." (al-Qashash: 50)
Dalam ayat lain Allah berfirman,
"Sesungguhnya jika kamu mengikuti nafsu dan kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu." (al-Baqarah: 120)
Allah - Subhanahu Wa Ta'ala -  menyerupakan orang-orang yang mengikuti hawa nafsunya dengan hewan yang paling buruk, baik rupa maupun jiwanya. Dalam satu kesempatan Allah  menyerupakan mereka dengan anjing,
"Dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah, maka perumpamaannya seperti anjing." (al-A'raf: 176)
Pada kesempatan lain Allah menyamakan mereka dengan keledai, seperti pada firman-Nya,
"Seakan-akan mereka itu keledai liar yang lari terkejut yang lari dari singa." (al-Muddatstsir: 50-51)
    Orang yang memperturuti hawa nafsunya adalah orang yang tidak layak untuk diikuti dan ditaati, tidak pantas untuk dijadikan imam, pemimpin dan teladan. Sebab, Allah - Subhanahu Wa Ta'ala -  telah mencopotnya dari kepimpinan dan melarang dari mentaatinya. Dalam hal ini Allah - Subhanahu Wa Ta'ala -  berfirman,
"Dan (ingatlah), ketika Ibrahim diuji Rabb-nya dengan beberapa kalimat (perintah dan larangan), lalu Ibrahim menunaikannya. Allah berfirman, "Sesungguhnya Aku akan menjadikanmu imam bagi seluruh manusia." Ibrahim menjawab, "(Dan saya mohon juga) dari keturunanku." Allah berfirman, "Janji-Ku (ini) tidak mengenai orang yang dhalim' (al-Baqarah: 124)Maksudnya, kepimpinan tidak akan diberikan oleh kepada orang dhalim. Setiap orang yang mengikuti hawa nafsunya maka ia adalah dhalim. Sebagaimana firman Allah,
"Tetapi orang-orang yang zalim, mengikuti hawa nafsunya tanpa ilmu pengetahuan." (ar-Rum: 29)
Allah - Subhanahu Wa Ta'ala -  juga melarang hamba-Nya untuk mentaati orang yang memperturuti hawa nafsu. Firman Allah,
"Dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas." (al-Kahfi: 28)
 Allah - Subhanahu Wa Ta'ala -  menjadikan orang yang memperturuti hawa nafsunya sebagai orang yang menyembah berhala. Allah - Subhanahu Wa Ta'ala -  berfirman
"Terangkanlah kepadaku tentang orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai sesembahannya." (al-Furqan: 43)
Nafsu adalah dinding pagar yang mengitari Jahannam. Barangsiapa yang terseret ke dalam nafsu, berarti ia terseret ke dalam neraka, sebagaimana yang disebutkan dalam ash-Shahihain, dari Nabi, beliau bersabda,
"Surga itu dikelilingi dengan hal-hal yang tidak disukai dan neraka dikelilingi dengan berbagai syahwat." [HR. al-Bukhari (6487) dan Muslim (2823) dari Abu Hurairah ]
Rosulullah - Sholallahu Alaihi Wassalam – bersabda,
"Tidak sempurna keimanan salah seorang di antara kalian sampai hawa nafsunya mengikuti ajaran yang kubawa."
Dalam hadits shahih lainnya beliau bersabda,
"Ketakutan yang paling aku takutkan atas kalian adalah godaan dalam perut dan kemaluan, serta kesesatan hawa nafsu."
    Mengikuti hawa nafsu termasuk hal-hal yang membinasakan. Rasulullah , bersabda,
"Ada tiga hal yang membinasakan dan tiga hal yang menyelamatkan. Tiga hal yang membinasakan itu adalah kikir yang diikuti, hawa nafsu yang diperturuti dan ujub seorang terhadap dirinya sendiri. Sedangkan tiga hal yang menyelamatkan adalah takwa kepada Allah di saat sepi maupun di depan khalayak, sikap adil ketika ridha maupun marah, dan sikap hemat tatkala miskin maupun kaya."
Inilah buku yang membahas cinta dalam perspektif Islam, sebagai nasehat kepada muslimin , bagimana sebaiknya seorang muslim menempatkan cinta-nya, spy tidak terjerumus dalam penghambaan kepada cinta dan hawa nafsu yang bisa menyeretnya ke jurang kerusakan dunia dan akherat.

PROFIL KELUARGA 30 SAHABAT NABI YANG DIJAMIN MASUK SURGA



PROFIL KELUARGA 30 SAHABAT NABI YANG DIJAMIN MASUK SURGA
 Penulis Dr. Jasim Muhammad Badr
 Penerbit Kiswah Media
 ISBN 978-602-9176-44-5
 Ukuran 23 X 16 cm
 Halaman 448 halaman

Buku ini sangat istimewa karena membahas kehidupan rumah tangga dari 30 sahabat Nabi yang dijamin masuk surga berdasarkan dalil-dalil yang shahih. Dalam Buku ini, setiap pribadi sahabat Nabi dibahas tentang sirah pribadinya, istri, dan anak-anaknya, momentum keluarga dan sisi tarbiyahnya, lalu dianalisa serta diambil pelajaran darinya.

Harga 95.000
Harga Diskon Rp 80.000

Al Jawabul Kafi

Suatu hari dihadapkanlah kepada Ibnu Abbas seorang pemuda kurus kering hingga tampak  seperti tulang berbalut kulit, beliau pun bertanya,”Ada apa gerangan dengan pemuda ini? Orang orang menjawab ,” Ia sedang dilanda mabuk cinta,” Lantas Ibnu Abbas segera memohon perlindungan pada Allah dari “Mabuk Cinta” sepanjang umurnya.
Ishaq bin Ibrahim berkata :
“Ruh orang orang yang mencintai itu wangi nan lembut. Badan mereka tipis dan ringan . Hiburan mereka adalah persahabatan . Kata kata mereka menghidupkan hati dan menambah kecerdasan akal . Kalau saja bukan  karena cinta , tentu kenikmatan dunia ini tidak ada lagi.”
Cinta, sesuatu yang bermula dari hati, apabila ia dikelola dengan cara yang benar , tentunya akan mengantarkan pemiliknya menuju kebahagiaan . Namun bila yang terjadi adalah sebaliknya, tentu ia akan menyeret pemiliknya menuju kehancuran.
Al Jawabul Kafi : Solusi  menhatasi masalah hati, sebuah kitab fenomenal karya Imam Ibnu Qayyim Al Jauziyah, seorang ulama, pakar masalah hati, ahli tafsir, ahli hadits, dan sederet  ilmu syar’I lainnya yang tidak dapat diragukan lagi kedalaman dan keluasan ilmunya. Seperti judulnya, buku ini akan memandu pembaca mengelola  hati dengan lebih baik. Dilengkapi contoh contoh berbagai permasalahan  hati dan tentunya tak lupa solusi untuk mengobatinya.
Ingin membaca lebih lanjut…silahkan memesan dan memiliki buku tersebut…
Judul buku : Al Jawabul Kafi
Penulis  : Imam Ibnu Qayyim al Jauziyah
Penerbit : Al Qowam
Harga  : Rp. 110.000 
Harga Diskon Rp 88.000

Pesona 66 Sahabat

Jumlah Halaman : xvi+636 halaman
Ukuran : 16 x 24,5 cm
ISBN : 978-602-8417-29-7
Penulis : Dr. Muhammad Bakr Ismail
Harga : Rp 134,000
Harga Diskon Rp 107.000

Sinopsis :
Kisah hidup sahabat Nabi penuh dengan pelajaran berharga dan nasihat bernilai tinggi, tak habis orang memetik dan menggapainya. Bertutur tentang kisah hidup mereka apa adanya akan mampu membangkitkan semangat orang beramal shalih dan berjihad di jalan Allah sekuat tenaga. Apalagi bila tuturan kisah mereka itu di iringi dengan analisis kesejarahan, petikan pelajaran, dan motivasi peneladanan, niscaya dampak dan pengaruh baiknya akan lebih dahsyat bagi para pembacanya.
Inilah yang akan Anda dapati dalam buku ini. Ia tidak hanya memaparkan kisah sahabat Nabi yang penuh keteladanan tertinggi, tetapi juga menganilisnya,menunjukkan pelajaran yang bisa di petik darinya,lantas menghasung pembaca untuk meneladani sekaligus menerangkan cara meneladaninya.
Keenam puluh enam sahabat Nabi yang di tulis sejarah emasnya pada buku ini, semuanya adalah pejuang jihad yang ikhlas, pengamal al-Qur’an yang taat, dan pelaksana Al-Hadits secara tepat dan cepat. Mereka adalah singa pada siang hari,berjihad dahsyat di atas punggung kuda, mengibaskan pedang, menembakkan panah, menusukkan tombak, ke arah musuh Islam,tetapi ketika malam tiba mereka berubah menjadi ahli ibadah yang cengeng, diatas sajadah, mengibaskan serban yang basah oleh cucuran air mata, merengek kepada Allah untuk menggapai surga dan diselamatkan dari neraka.
Buku ini memang luar biasa, menggetarkan hati dan menyentuh sanubari, menjadikan pembaca bagaikan mengalami masa Nabi dan sahabat beliau, sebagai sebaik-baik masa dan sebaik-baik generasi. Bacalah dan rasakanlah kedahsyatan kata-katanya, kisahnya, dan petiklah pelajaran sebanyak-banyaknya.
"TERIMAKASIH SUDAH MAMPIR KE BLOG INI SILAHKAN DILIHAT DULU KATALOG DAN RESENSI BUKUNYA SEMOGA BERKENAN JAZAKUMULLAH KHOIRON KATSIRAN"