Penulis : Muhyiddin al-Barkawi
Harga :
Rp.16.000,-
Harga Diskon Rp 13.000
Harga Diskon Rp 13.000
Dalam hadits shahih, Nabi SAW melarang umat beliau membuat suatu
bangunan di atas kuburan, mengapurinya, menulis di atasnya, dan
menginjaknya. Tetapi lihatlah, banyak kaum Muslimin yang melanggarnya.
Nabi SAW pernah mengutus Ali bin Thalib RA untuk meratakan setiap
kuburan yang tampak menonjol dan menghancurkan setiap patung. Tetapi
lihatlah, patung-patung dengan segala modelnya dipajang di jalanan, dan
kuburan dibangun bagai istana, lengkap dengan kubah dan mihrabnya.
Nabi a juga melarang kita menjadikan kuburan sebagai tempat berkumpul
dan melakukan perayaan, tetapi lihatlah, banyak kaum Muslimin datang ke
kuburan dengan membawa makanan, bahkan hewan ternak untuk disembelih di
sana.
Salah satu pesan dan peringatan terakhir Nabi SAW bagi kita,
menjelang beliau wafat, adalah bahwa Allah q melaknat kaum Yahudi dan
Nasrani karena menjadikan kuburan para nabi mereka sebagai tempat-tempat
ibadah. Akan tetapi lihatlah, begitu banyak kuburan yang dijadikan
tempat shalat, berdoa, dan membaca al-Qur`an. Tidak jelaskah semua
peringatan Nabi SAW ini?
Banyak tata cara ziarah kubur, dan tujuan-tujuan, serta adab-adab yang
menodai ziarah yang disyariatkan, hingga menjadikannya sebagai
ke-mungkaran yang paling mungkar.
Semua ini termasuk perbuatan-perbuatan
yang menyebabkan ziarah kubur menjadi ternoda; paling tidak noda
bid'ah, kalau bukan noda syirik. Padahal, Nabi SAW telah membimbing kita
bagaimana berziarah kubur yang benar, dan tujuan-tujuan berziarah,
berikut adab-adab-nya, agar diridhai Allah SWT sebagai suatu ibadah dan
dapat mendatangkan manfaat bagi yang berziarah maupun yang diziarahi.
Dan buku ini mengulas secara apik dan luas segala hal yang berkaitan
dengan ziarah kubur; agar benar sesuai Syariat, dan tidak ternoda dengan
kebatilan dan kesyirikan. Selamat membaca!!!