Judul Asal (‘Arab): ‘Aqaid Asy-syi’ah Al-Its-na ‘Asyariyyah
Penulis: Syaikh ‘Abdurrahman bin Sa’ad bin ‘Ali Asy-Syastri
Penerbit: Nashirussunnah
Berat: 1.1kg
Muka Surat: 464 m/s. (Hard cover)
Harga Diskon Rp 100.000,-
Syi’ah Imamiyah itsna asyariyah
merupakan salah satu aliran syi’ah dari sekian banyak aliran-aliran
syi’ah yang menamakan alirannya sebagai madzhab ahlul bait. Namun
apabila dibandingkan dengan aliran-aliran syi’ah yang lain, aliran ini
dinilai sebagai aliran syi’ah yang paling berbahaya bagi agama, bangsa,
dan negara. Penganutnya mengklaim hanya dirinya atau golongannya yang
mengikuti dan mencintai ahlul bait.
Dengan menggunakan strategi licik yang
mereka namakan taqiyah (berdusta), yaitu menyembunyikan kebenaran,
menutupi kayakinan, demi maslahat agama dan dunia, aliran ini
dikembangkan. Al-Kulaini, ulama besar mereka mengatakan, wa la diina
liman la taqiyata lahu (tidk beragama orang yang tidak betaqiyah).
Disebutkan bahwa kekhalifaan Abu Bakar, Umar dan Utsman radhiyallahu
‘anhum tidak sah.
Disebutkan pula dalam salah satu riwayat
mereka, “Sesungguhnya Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam lebih
mirip dengan Ali radhiyallahu ‘anhu daripada seekor gagak dengan gagak
yang lainnya. Allah mengutus Jibril untuk membawa wahyu kepada Ali
radhiyallahu ‘anhu namun Jibril salah sehingga dia menurunkan wahyu
kepada Muhammad, semestinya Ali radhiyallahu ‘anhu yang menjadi Khalifah
setelah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.” Kedustaan yang
mereka buat dengan strategi licik ini menjadikan banyak orang-orang yang
beraqidah ahlus sunnah wal jama’ah tertipu dan termakan oleh propaganda
mereka, sehingga keluar dari agama nenek moyangnya (Islam).
Oleh karena itu, atas dasar tersebut
buku mengenai aqidah syi’ah itsna asyariyah dalam bentuk tanya jawab
diterbitkan. Bahaya dan kesesatan yang disebarkan aliran ini mendesak
para ulama Islam untuk meluruskan masyarakat muslim pada pemahaman yang
benar mengenai Islam. Pasalnya, didasari oleh ashabiyah atau kefanatikan
yang mendalam, aliran syi’ah ini semakin cepat menjalar dan berkembang,
terutama dikalangan awam alawiyyin (keturunan Nabi Muhammad) dan
muhibbin (pecinta mereka).