Ukuran 16 x 24,5 cm
Sampul Keras
Penulis Abu Ubaidah Yusuf as-Sidawi
Penerbit Media Tarbiyah
ISBN 979-26-5871-2
Harga Buku Rp 88.000,-
Harga Diskon : Rp 68,000,-
Sampul Keras
Penulis Abu Ubaidah Yusuf as-Sidawi
Penerbit Media Tarbiyah
ISBN 979-26-5871-2
Harga Diskon : Rp 68,000,-
Di dalam ayat ke-25 surah Al-Furqaan, Allah
-'Azza wa Jalla- menyebut bahwa berdakwah dengan Al-Qur`an adalah jihad
yang besar. Maka tidaklah mungkin –wahai pembaca sekalian–, kita
mendakwahkan Al-Qur`an bila kita tidak memahamkan mereka ke
pada
As-Sunnah dan Hadits-hadits Nabi -'alaihish shalaatu was salaam-.
Mungkinkah kita dapat memahami Al-Qur`an dengan lurus tanpa memahami
Hadits-hadits Nabi -shallallaahu 'alaihi wa sallam-, yang ia merupakan
Sunnah-sunnah beliau?!
Oleh karena itu, Al-Imam Ibnul Qayyim -rahimahullaah- berkata,
“Berjihad dengan hujjah (argumentasi) dan keterangan itu lebih dikedepankan daripada berjihad dengan pedang dan panah!”
Ini bukan berarti menihilkan jihad perang, akan tetapi inilah azas dari jihad. Bukankah Rasulullah -shallallaahu 'alaihi wa sallam- memulai jihadnya dengan ilmu dan keterangan?!
Oleh karena itu, kita semua harus ada usaha dan keinginan dalam membela Sunnah Rasulullah -shallallaahu 'alaihi wa sallam- dari orang-orang yang ingin merusak dan menolak Sunnah beserta orang-orang yang menyimpang darinya. Karena ini adalah jihad yang besar!”
Oleh karena itu, Al-Imam Ibnul Qayyim -rahimahullaah- berkata,
“Berjihad dengan hujjah (argumentasi) dan keterangan itu lebih dikedepankan daripada berjihad dengan pedang dan panah!”
Ini bukan berarti menihilkan jihad perang, akan tetapi inilah azas dari jihad. Bukankah Rasulullah -shallallaahu 'alaihi wa sallam- memulai jihadnya dengan ilmu dan keterangan?!
Oleh karena itu, kita semua harus ada usaha dan keinginan dalam membela Sunnah Rasulullah -shallallaahu 'alaihi wa sallam- dari orang-orang yang ingin merusak dan menolak Sunnah beserta orang-orang yang menyimpang darinya. Karena ini adalah jihad yang besar!”
Buku yang kini berada di hadapan anda
merupakan sebuah upaya sederhana dari seorang hamba yang lemah untuk
berpartisipasi dalam mengadakan pembelaan terhadap sunnah Nabi serta
jawaban atas hujatan yang diarahkan kepadanya. Semoga buku ini bisa
dijadikan sebagai contoh dan pedoman dalam masalah penting ini.
Sebagaimana mungkin telah diketahui oleh
sebagian kita bahwa asli buku ini adalah beberapa artikel yang pernah
disusun oleh penulis beberapa tahun lalu dalam Majalah “Al Furqon” pada
rubrik hadits. Kemudian sebagian diantara saudara kami -bahkan ustadz
kami- mengusulkan agar artikel-artikel tersebut dibukukan. Maka dengan
memohon pertolongan kepada Allah, kami berusaha memenuhi usulan tersebut
karena kami menilai ini adalah sebuah usulan yang bermanfaat. Tentunya hal itu setelah adanya beberapa tambahan, perubahan dan pembenahan yang lebih baik dari sebelumnya sebagaimana diiketahui oleh seorang yang mau membandingkannya.
Pada kumpulan perdana ini, buku ini memuat beberapa pembahasan menarik yang berputar pada tiga tema pembahasan: aqidah, wanita, dan ilmu medis. Urutannya sebagai berikut:
- Dimana Allah?
- Turunnya Allah
- Adzab Kubur, Mutawatir atau Ahad?
- Kontroversi Imam Mahdi
- Dajjal, Imajinasi atau Fakta
- Turunnya Isa bin Maryam
- Maut disembelih
- Wahdatul Wujud, Salah Paham Hadits Wali
- Perpecahan Umat
- Wanita Di Saudi Arabia
- Presiden Wanita
- Nikah Tanpa Wali
- Hadits Lalat, antara Ilmu Hadits dan Ilmu Medis
- Penyakit Menular, antara Ahli Hadits dan Ahli Medis
- Sujudnya Matahari
Tak lupa ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kami haturkan kepada kedua orang tuaku yang telah membesarkanku, kepada para ustadzku di Ma’had Al Furqon, Gresik Jatim dan para masayikhku di Jami’ Ibnu Utsaimin, KSA yang tidak pelit untuk mengajarkan ilmu kepadaku, kawan-kawanku yang telah bergaul baik denganku, kru Majalah Al Furqon
yang tidak pelit dalam membantuku. Dan tak lupa, juga kepada saudara
dan saudari kami yang telah memberikan saran dan kritikannya tentang
artikel kami sehingga menjadi bahan berharga dalam perbaikan buku ini,
kami sebut secara khusus ukhti Ummu Hamzah Asma’, akhi Abu Khubaib Ahmad Shiddiqi, akhi Deni bin Abu Daris al-Ghifari,
dan selainnya. Bahkan juga kepada beberapa saudara kami yang
mengirimkan bantahan dan sanggahan, karena kritikan-kritikan tersebut
sangatlah mewah harganya bagi kami.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar