Penulis : Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah
Harga :Rp.110.000,-
Harga diskon 82.500
Deskripsi : 400 hal. (SHC)
Seringkali kita kaum muslimin bingung dengan masalah yang satu ini: misalnya, apa saja batasan kewajiban taat kepada pemerintah? Ditambah lagi dengan begitu banyaknya orang-orang yang tidak berilmu berbicara dalam masalah ini, apalagi ditambah dengan tidak jelasnya kesepakatan Ahlus Sunnah mengenai ini bagi sebagian kaum muslimin, menyebabkan kebingungan yang yang tiada henti. Padahal taat kepada pemimpin (pemerintah) adalah salah satu kewajiban yang pokok yang dibebankan Allah di atas pundak kaum muslimin.
Nabi SAW telah bersabda, "Dengarlah dan taatilah (pemimpin kalian), sekalipun yang diangkat untuk memimpin kalian adalah seorang sahaya negro yang kepalanya seperti kismis." (Diriwayatkan oleh al-Bukhari no. 6723).
Hanya golongan khawarij yang menyeru kaum muslimin untuk membangkang dan memberontak, dan ini adalah bentuk kesesatan mereka yang nyata, sekalipun mereka adalah orang-orang yang lebih giat dalam shalat dan lebih kuat dalam berpuasa, sebagaimana yang diisyaratkan Nabi shallallahu alaihi wasallam dalam sabda beliau.
Mungkin sebagian kita akan bertanya, Benar, kita memang wajib taat, tetapi itu apabila pemerintahan adalah khilafah. Maka bagaimana jika berbentuk kerajaan atau lainnya?
Jawabannya dapat Anda jumpai dalam buku kita ini. Perlu kita ingat bahwa buku kita ini ditulis oleh seorang ulama yang telah menerima berbagai kezhaliman dari penguasa di zamannya, bahkan berulang kali masuk keluar penjara karena fitnah terhadap beliau, tetapi bersama itu semua, beliau tetap tegak di atas akidah yang pokok ini, yaitu bahwa taat kepada pemimpin adalah wajib. Maka buku ini adalah salah satu buku yang insya Allah dapat memperjelas segala sesuatu yang berkaitan dengan kewajiban taat tersebut, dan dapat meluruskan segala kesimpang siuran yang berkaitan dengannya; pertama, karena ditulis oleh salah seorang di antara yang aling alim di jagad ini, dan kedua, karena penulisnya adalah seorang yang telah mengalami bagaimana pentingnya bersatu di bawah pemimpin sekalipun beliau sendiri mendapatkan cobaan karena itu.
Tentang Penulis
Beliau ialah: Ahmad bin Abdul Halim bin Abdus Salam al-Harrani, kemudian ad-Dimasyqi. Dinisbahkan kepada al-Harran, adalah karena itu adalah tempat kelahiran beliau, dan ad-Dimasyqi adalah karena beliau berdomisili di kota Damaskus.
Syaikhul Islam adalah seorang ulama yang fenomenal. Beliau muncul sebagai seorang yang gharib (asing) di tengah masyarakat Islam yang telah terkoyak oleh kesyirikan, khurafat, kesesatan berbagai bid'ah, fanatisme madzhab, dan kezhaliman penguasa Tartar kala itu. Dan hebatnya adalah, bahwa semua elemen hitam itu serentak dan serempak memusuhi Syaikhul Islam, tetapi beliau menghadapi semua itu dengan keikhlasan yang kokoh, semangat yang tak pernah padam dan senantiasa yakin akan datangnya janji Allah. Dan benar, Syaikhul Islam akhirnya muncul sebagai pemanang; kemenangan kebenaran.
Sebagai gambaran agungnya Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah di mata para ulama, berikut ini adalah sebagian dari sanjungan mereka terhadap beliau.
1) Al-Hafizh adz-Dzahabi berkata, Aku tidak pernah melihat ada orang yang lebih cepat dari beliau dalam mengambil ayat dan hadits yang menjadi dalil atas suatu masalah yang tengah dibicarakan, dan tidak ada yang lebih brilian dari beliau dalam mengingat perkataan dan sumber rujukannya. As-Sunnah seakan terhampar di hadapan beliau dan tertulis di ujung lisannya, yang beliau rangkai dengan kata-kata yang bagus dan pandangan yang jeli. Beliau adalah ayat di antara ayat-ayat Allah dalam tafsir. Dalam ushuluddin dan doktrin-doktrin golongan yang menyempal dari Ahlus Sunnah, beliau adalah pakar. Di tambah lagi dengan sifat kedermawanan dan keberanian beliau di medan jihad, dan bersama itu semua, beliau adalah seorang yang jauh dari kenikmatan diri.
2) Imam Ibnul Wardi berkata, Syaikhul Islam lebih besar dari apa yang dapat disebutkan oleh orang seperti saya. Jika saya bersumpah di antara Hajar Aswad dengan Maqam Nabi Ibrahim, maka saya akan bersumpah bahwa saya tidak pernah melihat dengan mata saya secara langsung orang alim seperti beliau, bahkan beliau sendiri juga tidak pernah melihat orang alim seperti diri beliau.
3) Adz-Dzahabi menyebutkan bahwa Imam Ibnu Daqiq al-Id berkata kepada Syaikhul Islam, "Saya tidak pernah menyangka bahwa Allah masih menciptakan manusia seperti Anda ini."
Harga :
Harga diskon 82.500
Deskripsi : 400 hal. (SHC)
Fatwa-fatwa Ibnu Taimiyah dari Kitab Majmu' Fatawa Jilid 18. Membahas
khilafah Islamiyah, memerangi pemberontak, hukum murtad, pengadilan
negara, sumpah & nadzar dan makanan halal & haram.
Seringkali kita kaum muslimin bingung dengan masalah yang satu ini: misalnya, apa saja batasan kewajiban taat kepada pemerintah? Ditambah lagi dengan begitu banyaknya orang-orang yang tidak berilmu berbicara dalam masalah ini, apalagi ditambah dengan tidak jelasnya kesepakatan Ahlus Sunnah mengenai ini bagi sebagian kaum muslimin, menyebabkan kebingungan yang yang tiada henti. Padahal taat kepada pemimpin (pemerintah) adalah salah satu kewajiban yang pokok yang dibebankan Allah di atas pundak kaum muslimin.
Nabi SAW telah bersabda, "Dengarlah dan taatilah (pemimpin kalian), sekalipun yang diangkat untuk memimpin kalian adalah seorang sahaya negro yang kepalanya seperti kismis." (Diriwayatkan oleh al-Bukhari no. 6723).
Hanya golongan khawarij yang menyeru kaum muslimin untuk membangkang dan memberontak, dan ini adalah bentuk kesesatan mereka yang nyata, sekalipun mereka adalah orang-orang yang lebih giat dalam shalat dan lebih kuat dalam berpuasa, sebagaimana yang diisyaratkan Nabi shallallahu alaihi wasallam dalam sabda beliau.
Mungkin sebagian kita akan bertanya, Benar, kita memang wajib taat, tetapi itu apabila pemerintahan adalah khilafah. Maka bagaimana jika berbentuk kerajaan atau lainnya?
Jawabannya dapat Anda jumpai dalam buku kita ini. Perlu kita ingat bahwa buku kita ini ditulis oleh seorang ulama yang telah menerima berbagai kezhaliman dari penguasa di zamannya, bahkan berulang kali masuk keluar penjara karena fitnah terhadap beliau, tetapi bersama itu semua, beliau tetap tegak di atas akidah yang pokok ini, yaitu bahwa taat kepada pemimpin adalah wajib. Maka buku ini adalah salah satu buku yang insya Allah dapat memperjelas segala sesuatu yang berkaitan dengan kewajiban taat tersebut, dan dapat meluruskan segala kesimpang siuran yang berkaitan dengannya; pertama, karena ditulis oleh salah seorang di antara yang aling alim di jagad ini, dan kedua, karena penulisnya adalah seorang yang telah mengalami bagaimana pentingnya bersatu di bawah pemimpin sekalipun beliau sendiri mendapatkan cobaan karena itu.
Tentang Penulis
Beliau ialah: Ahmad bin Abdul Halim bin Abdus Salam al-Harrani, kemudian ad-Dimasyqi. Dinisbahkan kepada al-Harran, adalah karena itu adalah tempat kelahiran beliau, dan ad-Dimasyqi adalah karena beliau berdomisili di kota Damaskus.
Syaikhul Islam adalah seorang ulama yang fenomenal. Beliau muncul sebagai seorang yang gharib (asing) di tengah masyarakat Islam yang telah terkoyak oleh kesyirikan, khurafat, kesesatan berbagai bid'ah, fanatisme madzhab, dan kezhaliman penguasa Tartar kala itu. Dan hebatnya adalah, bahwa semua elemen hitam itu serentak dan serempak memusuhi Syaikhul Islam, tetapi beliau menghadapi semua itu dengan keikhlasan yang kokoh, semangat yang tak pernah padam dan senantiasa yakin akan datangnya janji Allah. Dan benar, Syaikhul Islam akhirnya muncul sebagai pemanang; kemenangan kebenaran.
Sebagai gambaran agungnya Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah di mata para ulama, berikut ini adalah sebagian dari sanjungan mereka terhadap beliau.
1) Al-Hafizh adz-Dzahabi berkata, Aku tidak pernah melihat ada orang yang lebih cepat dari beliau dalam mengambil ayat dan hadits yang menjadi dalil atas suatu masalah yang tengah dibicarakan, dan tidak ada yang lebih brilian dari beliau dalam mengingat perkataan dan sumber rujukannya. As-Sunnah seakan terhampar di hadapan beliau dan tertulis di ujung lisannya, yang beliau rangkai dengan kata-kata yang bagus dan pandangan yang jeli. Beliau adalah ayat di antara ayat-ayat Allah dalam tafsir. Dalam ushuluddin dan doktrin-doktrin golongan yang menyempal dari Ahlus Sunnah, beliau adalah pakar. Di tambah lagi dengan sifat kedermawanan dan keberanian beliau di medan jihad, dan bersama itu semua, beliau adalah seorang yang jauh dari kenikmatan diri.
2) Imam Ibnul Wardi berkata, Syaikhul Islam lebih besar dari apa yang dapat disebutkan oleh orang seperti saya. Jika saya bersumpah di antara Hajar Aswad dengan Maqam Nabi Ibrahim, maka saya akan bersumpah bahwa saya tidak pernah melihat dengan mata saya secara langsung orang alim seperti beliau, bahkan beliau sendiri juga tidak pernah melihat orang alim seperti diri beliau.
3) Adz-Dzahabi menyebutkan bahwa Imam Ibnu Daqiq al-Id berkata kepada Syaikhul Islam, "Saya tidak pernah menyangka bahwa Allah masih menciptakan manusia seperti Anda ini."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar