Rp. 48.000
Penulis: Sa’id bin Shabir Abduh
Penerbit: Griya Ilmu
Ukuran/Isi: 16,5 cm X 24,5 cm (Hard Cover)/xxiv + 412 hlm
Diskripsi:
Terkejut telinga kita tatkala mendengar
seseorang berkomentar, “Si Fulan Kafir”, “Si Fulan Ahli Bid’ah”, “Si
Fulan Ahli Maksiat.”
Demikian pula ketika ada yang berkata,
“Al-Qur’an adalah Makhluk”, “Allah ada di mana-mana”, bahkan lebih dari
itu bahwa “Al-Qur’an sudah tidak sesuai lagi dengan zaman modern.”
Apakah semata melakukan perbuatan
kekufuran, bid’ah, bergaul dengan pelaku maksiat telah menyebabkan
seseorang dianggap “Kafir”, “Ahli Bid’ah”, dan “Ahli Maksiat? Ataukah
ada perkara-perkara yang perlu diperhatikan sebelum kita menetapkan
hukum kepada seseorang.
Bagaimana pula sikap kita dengan
orang-orang yang berkata “Al-Qur’an adalah Makhluk”, “Allah ada di
mana-mana”, dan “Al-Qur’an sudah tidak sesuai lagi dengan zaman modern.”
Buku yang ada di tangan pembaca saat
ini, akan menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas secara tuntas, sehingga
kita akan lebih bijaksana dan berhati-hati dalam menetapkan hukum
kepada sesama muslim. Juga menjelaskan bagaimana sikap kita dalam
bermuamalah dengan non Muslim dari kalangan Yahudi, Nasrani dan
isme-isme lainnya.
Bukankah berhati-hati dalam bersikap
dan tidak tergesa-gesa menetapkan hukum kepada sesama muslim adalah
sesuatu yang diperintahkan oleh Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa
sallam kepada umatnya. Jangan sampai sikap terburu-buru menyebabkan kita
tergolong dalam kategori yang disebutkan oleh Rasulullah shallallaahu
‘alaihi wa sallam dalam sabdanya, “Jika seseorang berkata kepada
saudaranya, ‘Wahai kafir!’ Maka tuduhan itu akan kembali kepada salah
satu dari keduanya.” (HR. Bukhari Muslim)