Penulis : Al-Allamah Dr. Shalih bin Fauzan al-Fauzan
Syaikh Dr. Abdul Aziz bin Muhammad Alu Abdil Lathif
Syaikh Abdul Lathif bin Muhammad al-Hasan
Harga : Rp.32.000,-
Syaikh Dr. Abdul Aziz bin Muhammad Alu Abdil Lathif
Syaikh Abdul Lathif bin Muhammad al-Hasan
Harga Diskon : Rp 25.000,-
Deskripsi : xiv + 236 hal.(B)
Deskripsi : xiv + 236 hal.(B)
Mencintai Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa
Sallam termasuk di antara kewajiban fundamental bagi setiap Muslim,
karena Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, Tidaklah salah
seorang dari kalian beriman hingga aku lebih dia cintai daripada
anaknya, bapaknya, dan semua manusia. Di tengah kaum Muslimin, -dalam
masalah mencintai Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam- terdapat dua
kelompok ekstrim. Kelompok pertama, mencintai Nabi Shallallahu ‘Alaihi
wa Sallam secara berlebihan, sehingga secara tidak sadar mereka telah
memposisikan beliau layaknya Tuhan yang mampu memberikan manfaat dan
menghilangkan mudarat. Perhatikanlah ulasan tentang al-Burdah di dalam
buku ini; niscaya Anda akan mendapatkan bahwa kecintaan dan pujian
berlebihan terhadap beliau, telah menjerumuskan sebagian kaum Muslimin
ke lembah syirik. Kelompok kedua adalah sebaliknya, bersikap lalai,
meremehkan, dan asal-asalan dalam menjalankan kewajiban mencintai Nabi
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam; hingga mereka hampir tidak mengenal
beliau kecuali nama belaka. Kedua titik ekstrim ini tidak memiliki
tempat dalam Syariat dan as-Sunnah yang Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa
Sallam ajarkan. Apa saja bentuk-bentuk penyimpangan dalam mencintai Nabi
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam? Apakah memperingati maulid nabi termasuk
bagian dari ungkapan rasa cinta kepada beliau? Apa saja kewajiban
seorang Muslim kepada beliau? Bagaimana bentuk-bentuk kecintaan kepada
Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam yang sesuai dengan Syariat Islam?
Bagaimana sikap tengah-tengah Ahlus Sunnah yang mesti kita ikuti?
Temukan jawabannya dalam buku ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar