Biografi Imam Malik
Kehidupan, Sikap, dan Pendapat
Harga: Rp. 45.000
Harga Disc 38.000
Kehidupan imam yang memiliki nama asli Malik bin Anas ini lebih banyak dihabiskan di Madinah. Karena itulah kemudian ia diberi julukan Imam Darul Hijrah. Dialah ulama yang tak luput dari siksa karena keteguhan memgang prinsip kebenaran. Di Baghdad, karena memfatwakan haramnya nikah mut'ah, ia diarah keliling kota di atas seekor sapi dengan muka belepotan kotoran. Pun, ia pernah dicambuk sampai tualng-tulangnya melesat karena memfatwakan tidak sahnya baiat sebuah kepimpinan. Karena kealiman dan keteguhan itulah, Khalifah Harun al-Rasyid berkata "Jangan berfatwa selagi Imam Malik masih ada!"
Buku ini menjelaskan kepada kita rekam jejak kehidupan Imam Malik. Selain mengungkap nasab, lingkungan hidup dan guru maupun muridnya, buku ini juga meluruskan beberapa hal yang (terkadang) masih menyimpan kebingungan bagi umat seputar sosok beliau.
Seperti anggapan bahwa beliau lebih mengutamakan ra'yu (pendapat, rasio) daripada hadits. Juga tentang sematan kepada beliau sebagai ulama yang dekat dengan penguasa. Atau pendapatnya bahwa setelah Abu Bakar dan Umar bin Khattab, sahabat yang paling mulia adalah Utsman bin Affan, baru Ali bin Abi Thalib.
Semuanya dijelaskan dengan baik oleh penulis, sehingga dapat menyibak kabut syubhat, dan menyisakan kecemerlangan khasanah ilmiah dunia Islam. Bahwa ulama-uama hanif seperti Malik-lah yang membuat ajaran Islam tetap terpelihara dari penyimpangan meski telah berabad-abad sejak ditinggal oleh RasuluLlah Muhammad SAW.
Biografi Imam Syafii
Kehidupan, Sikap, dan Pendapat
Harga: Rp. 49.000,-
Harga Disc 41.000,-
Lahir di tahun 150H, tahun kematian Imam Abu Hanifah, imam mazhab fikih tertua. Yakin bahwa anaknya akan menjadi orang penting, sepeninggal ayahnyam ibunda Imam Syafii membawanya pulang dari Gaza ke Mekkah, kampung leluhurnya. Ayahnya, Syafi'i pernah bertemu RasuluLlah saat masih kecil. Sedangkan Kakeknya, Sa'ib adalah pembawa bendera Bani Hasyim pada perang Badar. Ia tertawan kaum Muslimin, lalu menebus dirinya dan masuk Islam.
Buku ini mencatat kejujuran Imam Syafi'i sejak kecil, yang membuat sekawanan perampok bertobat. Kecerdasannya membaca dan menghafal Al-Muwattha' membuat kagum Imam Malik. Akhlak luhurnya diakui semua orang. Tak pernah marah dalam berdebat, apalagi menjatuhkan pribadi lawannya. Sebagian ulama bila merasa hatinya kering, datang kepada beliau untuk dibacakan Al-Qur'an; kemudian terdengar suara tangisan.
Sinar ilmunya membuat ia dicintai Khalifah Harun al-Rasyid, sehingga beberapa ulama di Irak merasa iri. Mereka pun mengajukan beberapa pertanyaan fikih yang aneh-aneh untuk mengujinya. Pertanyaan demi pertanyaan dijawab tangkas oleh Imam Syafii. Anda dapat menyimak kecerdasan Imam Syafii berikut ijtihad-ijtihad fikihnya dalam buku ini.
Meski demikian, ia sangat tawadhu. Ia selalu menganggap ada kesalahan dalam setiap ijtihadnya. Sebaliknya, dengan alasan kebenaran ia tak ragu mengkritisi sang guru, Imam Malik. Bila dalam fikih dikenal Ahlul Hadits dan Ahlu Ra'yu, pada diri Imam Syafii terkumpul keduanya.
Biografi Imam Abu Hanifah
Kehidupan, Sikap, dan Pendapat
Harga: Rp. 42.000,-
Harga Disc 35.000
Lahir dari pasangan shaleh, sejak muda Abu Hanifah sudah berniat menghabiskan seluruh hidupnya untuk menuntut ilmu. Pilihannya kepada ilmu fikih dibanding nahwu, qiraah, ilmu hadits dan ilmu kalam kemudian menjadikannya sebagai ulama besar di Irak. Sbuah negeri yang tak pernah sepi dari prahara politik dan kemunculan aliran-aliran nyleneh.
Dinamika politik dan pemikiran yang tinggi, ditambah jarak yang cukup jauh dari Madinah, membuat karya fikih Abu Hanifah memiliki kekhasan tersendiri. Banyak orang mengenalnya sebagai ulama ahli ra'yi (pendapat berdasarkan rasio). Jangan buru-buru menyamakannya dengan penyembah logika atau aliran liberal lainnya.
Buku ini menjelaskan kriteria dan sebab musabab munculnya ahli ra'yi sebuah metode istinbath (konklusi) hukum yang tetap didasarkan kepada wahyu ilahi dan sunnah Nabi saw. Anda juga akan diajak berkenalan dengan fikih antisipatif-sebuah kaidah fikih untuk menyambut masalah-masalah baru di masa mendatang, yang dikembangkan Ibnu Hanifah.
Selain itu, buku ini memuat karya-karya fikih Abu Hanifah yang diferentiatif, berbeda dengan kebanyakan ahli fikih dan imam madzhab lainnya. Bagian-bagian kocak sekaligus bukti kedalaman ilmu beliau dalam kronik kehidupan beliau saat berfatwa. Tentu saja tak luput sikap politik beliau berkenaan gonjang ganjing politik Kufah saat itu.