Penulis : Abu Umar Basyir
Penerbit Shofa Publika
Harga Rp 22000
Harga Diskon Rp 18.500
|
Suatu
negeri menjadi begitu rapuh karena elemen masyarakatnya tidak saling
percaya, tidak saling menghormati, dan tidak saling dukung untuk
membangun. Negeri yang tampak bersatu, tapi jiwa masyarakatnya
terkoyak-koyak centang perenang oleh benturan berbagai kepentingan
pribadi dan kelompok. Masing-masing saling curiga dan digerogoti
kedengkian.
Negeri itu semakin rapuh, karena rakyat
dan pemimpin tidak bahu membahu. Pemimpinnya memikirkan perebutan
kedudukan sendiri dan menggenggam kekuasaannya dengan zhalim. Sedangkan
rakyatnya menghabiskan banyak energi untuk menguliti kelemahan
pemimpin dan bahkan menghinanya. Pemimpin tidak mengayomi rakyatnya.
Rakyatnya sama sekali tidak respek kepada pemimpinnya. Negeri itu
seolah dililit benang kusut krisis yang tidak diketahui di mana ujung
akhirnya.
Ustadz Abu Umar Basyier memotret
kenyataan itu dalam obrolan pinggir jalan dan warung kopi lapisan warga
akar rumput dalam bukunya Indonesia Negeri Para Pendengki.
Autokritik dalam buku itu bukan untuk menghakimi siapapun, tetapi
menjadi nasihat bagi kita semua untuk menanam investasi perbaikan bagi
kehidupan negeri ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar