Penulis : Dr. Ali Muhammad Ash-Shalabi
1076 hal. (HC)
Harga : Rp.159.000,-
Harga : Rp.159.000,-
Harga Disc 25% Rp 119.250
Mu'awiyah bin Abu Sufyan telah menjadi orang besar sejak Rasulullah
masih hidup, yaitu sebagai salah seorang penulis wahyu. Di zaman
kekhalifahan Abu Bakar , Mu'awiyah adalah salah seorang panglima
penting dalam penaklukan Syam. Pada masa Umar , Mu'awiyah telah muncul
menjadi sosok yang unggul hingga khalifah Umar menyerahkan Damaskus dan
Ba'labak di bawah kepemimpinannya. Dan di masa Utsman , Mu'awiyah meraih
puncak pencapaian yang gemilang; berhasil menaklukkan banyak wilayah di
Syam, salah satu pusat kekuatan Romawi paling kokoh ketika itu. Dan di
masa itu pula, untuk pertama kali, umat Islam berhasil membentuk pasukan
angkatan laut yang hebat, dan ini sekali lagi adalah jasa Mu'awiyah.
Tetapi ketika Ali bin Abi Thalib menjadi khalifah, kenapa Mu'awiyah
tidak mau berbai'at? Sikap Mu'awiyah ini kemudian memicu berbagai
peristiwa besar: Perang Shiffin, peristiwa tahkim, munculnya Khawarij,
munculnya agama Syi'ah; yang hingga kini semua itu terus menjadi bahan
kajian menarik. Buku ini, mengulas secara faktual disertai dengan
analisa yang kuat, semua yang terjadi dalam kurun waktu itu, kasus demi
kasus; sehingga berbagai peristiwa yang tampak bagaikan tumpukan
peristiwa acak, dan fitnah tumpang tindih menjadi terurai dan terpetakan
dengan jelas.
Di antara gerakan Jihad yang dilakukan Mu'awiyah adalah menghadapi
Romawi Byzantium yang berpusat di Konstantinopel, yang ketika itu adalah
palang pintu benua Eropa. Dan yang paling spektakuler adalah
keberhasilan Mu'awiyah menaklukkan Afrika Utara seluruhnya. Kemudian
menaklukkan ke arah timur hingga mencapai Khurasan, Sijistan, dan
negeri-negeri seberang sungai Jaihun (kini: Sungai Amu Darya).
Mu'awiyah telah mengabdikan hidupnya di jalan Allah selama empat puluh
tahun; dua puluh tahun sebagai gubernur dan dua puluh tahun sebagai
khalifah, yang sepanjang masa itu penuh dengan torehan jasa yang luar
biasa bagi kaum Muslimin.
Tetapi di akhir hidupnya, mengapa Mu'awiyah
membai'at putranya, Yazid? Padahal kala itu masih banyak para sahabat
hebat yang masih hidup. Kemudian di zaman Yazid inilah cucu Nabi,
al-Husain bin Ali terbunuh. Apa yang sebenarnya terjadi? Siapa yang
bertanggung jawab? Lebih dari itu, apa sebenarnya yang menyebabkan hari
terbunuhnya al-Husain diperingati oleh agama Syi'ah sebagai hari yang
utama dalam agama mereka? Kemudian, jauh hari setelah al-Husain
terbunuh, khurafat tersebar simpang siur, hingga tidak kurang dari enam
kota besar di berbagai belahan bumi ini mengklaim bahwa kepala al-Husain
y dimakamkan di sana; di mana sebenarnya kepala al-Husain dimakamkan?
Buku ini adalah salah satu rujukan sejarah yang penting bagi kaum
Muslimin. Dan ini adalah salah satu usaha kami untuk ikut mengurai
sejarah yang telah dibuat kusut oleh para Orientalis dan Syi'ah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar