Penulis : Abu Umar Basyir
Penerbit Shofa Publika
Harga Rp 30000
Harga Diskon Rp 24.000
|
Betapa seringnya kita terlalu berlebihan memikirkan tentang kehidupan di
dunia, hingga tak terasa kita lupa memikirkan kematian yang merupakan
gerbang menuju kehidupan sesungguhnya, kehidupan yang kekal nanti
(akhirat). Kita selalu tersibukkan dengan pikiran-pikiran bagaimana bisa
memuaskan kehidupan dunia. Meraih prestasi, menjadi terkenal, mencari
kekayaan harta benda, memikirkan pasangan hidup, hingga terkadang kita
menjadi terlupa bahwa ada hal yang seharusnya lebih kita pikirkan,
tentang kematian yang tak pernah kita tahu kapan kan datang pada kita.
Kematian memang menjadi sebuah rahasia Ilahi yang telah tercatat dalam
Lauhul Mahfudz jauh sebelum kita dilahirkan ke dunia. Seringkali kita
menyadari bahwa kematian pasti akan datang, namun sayangnya kesadaran
tersebut tidak kita coba pahami secara mendalam. Kita terlupa bahwa
bagaimana cara kita mati dan ada apa nanti setelah kematian kita adalah
hal-hal yang seharusnya kita renungkan sehingga kita menjadi lebih giat
untuk mencari bekal. Sebagaimana kalimat yang sangat populer terdengar
di telinga kita, "hidup sekali gunakan sebaik mungkin".
Sebuah buku yang sangat bagus dengan metode pembahasan yang cukup menarik berjudul Mati Tersenyum Esok Pagi yang ditulis oleh Ustadz Abu Umar Basyier.
Dalam risalah ini penulis menyajikan pembahasan mengenai bagaimana
seharusnya kita bisa memaknai sebuah kematian. Disertai kisah-kisah
nyata, penulis membagi pembahasan dalam risalah ini ke dalam beberapa
bab, yaitu:
- Takut Mati, Salahkah?
- Benarkah Anda Tak Takut Mati?
- Mari, Merenungi Kematian
- Tidur Adalah Bayangan Kematian
- Membayangkan Kematian
- Isyarat-isyarat Kematian
- Jihad dan Kematian
- Bagaimana, Bila Anda Harus Mati?
- Alhaakumut takaatsur, Banyaknya Harta Itu Membuat Anda Lupa Diri
- Menunggu Giliran
- Berdialog Dengan Kematian
- Berbaiat Untuk Mati
- Ketika Kematian Sudah Menyapa
- Kesadaran Yang Sia-sia
- Hari Penyesalan
- Sadarkah Kita, Apa Itu Sakratul Maut?
- Mati Tersenyum Esok Pagi
"Kematian bisa datang kapan saja, tanpa seseorang menyadarinya sedikit pun. Bisa hari ini, mungkin juga esok hari. Bila nyawa ini harus tercabut esok hari, dapatkah kita melepasnya dengan senyum?" (Ustadz Abu Umar Basyier)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar