Sabtu, 13 Oktober 2012

SHAHIH THIBBUN NABAWI

Penulis : Aiman bin Abduh bin Abdul Fattah
Penerbit: Pustaka Imam Ahmad 

Harga : Rp.52.000,-
Harga diskon : Rp 41.000
Berat Produk : 600 gram


ADA SEORANG YAHUDI berkebangsaan Amerika, dia terkena penyakit kanker tulang. Dia sudah datang kepada orang yang paling tahu tentang kedokteran modern, tap! keadaannya tetap tidak membaik. Sebagian orang menyarankan agar mengamputasi bagian tubuhnya yang sakit dan menggunakan obat kimiawi setelah itu. Sebagian yang lainnya menyarankan untuk tidak melakukan operasi apa pun hingga penyakitnya tidak menyebar. Pada suatu hari, seorang temannya memberitahukan kepadanya tentang pengobatan Nabi SAW, maka dia mengkaji masalah itu lantas mempraktikkan bekam (hijamah), ternyata Allah SWT menyembuhkan penyakitnya secara total. Setelah itu, dia langsung menyatakan keislamannya dengan mengucapkan dua kalimat syahadat Ini baru satu bukti betapa manjurnya obat yang diresepkan Nabi.
 
Ini baru satu obat, yaitu bekam. Padahal masih banyak lainnya, seperti Habbatussauda, sebagaimana sabda Nabi SAW, "Pada Habbatussauda terdapat obat dari segala penyakit kecuali kematian". Demikian pula madu, talbinah (tajin gandum) dan masih banyak lainnya. Penulis buku ini telah mengerahkan upaya yang patut dihargai. la telah memilih hadits-hadits shahih yang dikemukakannya dan menghimpun materinya dari ash-Shahihain: al-Bukhari dan Muslim. Kita berharap buku ini menjadi kunci pengobatan yang shahih berdasarkan sunnah Nabi SAW.
 
Buku ini juga mengetengahkan pengakuan orang-orang yang telah mempraktikkan pengobatan Nabi dan melihat hasilnya. Setelah itu, buku ini mengemukakan kajian teoritis dan bagaimana penerapannya secara praktis. Sebuah buku bermutu yang pantang untuk dilewatkan.


Bekam, Sunnah Nabi dan Mukjizat Medis

Penulis :
Syihab al-Badri Yasin
Penerbit :
Al-Qowam, Solo
Cetakan :
I, 2005
Tebal :
xviii + 123 halaman
Harga buku Rp 27.000
Harga disc Rp 22.000 

 Selama ini kita selalu terpaku dengan pengobatan secara medis, yang berkiblat ke kedokteran Barat. Ketika sakit, kita biasanya memeriksakan diri ke dokter, kemudian dokter memberikan resep obat untuk kita minum. Lamanya proses penyembuhan, tergantung dari jenis dan 'tingkatan' sakit yang kita derita. Namun, tidakkah kita pernah berpikir, bahwa ternyata nabi kita, Muhammad SAW telah mewariskan pengobatan terbaik untuk penyakit kita yang dikenal dengan Bekam.

Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda :"Sesungguhnya sebaik-baik pengobatan yang kalian lakukan adalah bekam". Oleh karena itu, sebagai muslim tidak selayaknya meremehkan terapi yang merupakan sunnah Rasulullah SAW ini.

Buku berjudul asli "Al-Hijamah, Sunnah Nabawiyyah wa Mu'jizatu Thibbiyyah", karya Syihab Al-Badri ini menyajikan informasi yang cukup singkat tetapi padat, seputar hijamah/bekam. Diawali dengan uraian tentang wasiat malaikat kepada Rasulullah SAW yang memerintahkan agar umat beliau mempraktekkan bekam, hingga penjelasan tentang titik-titik bekam untuk mengobati penyakit-penyakit tertentu.

"Untuk memahami pengobatan dengan metode bekam ini, maka secara sederhana dapat dipelajari dengan pendekatan ilmu kedokteran tradisional (traditional medicine) maupun kedokteran modern, sehingga mukjizat medis seperti judul buku ini dapat lebih mudah dipahami, diterima dan dibuktikan," kata Dokter Wadda' A. Umar, dalam pengantar buku ini.

Harus kita akui, bahwa kaum muslimin saat ini jarang sekali yang mau mendalami dan mengamalkan ilmu kedokteran warisan Nabi SAW yang sangat lengkap. Di antara sebagian kedokteran warisan Nabi, atau lebih dikenal dengan Ath-Thibbun Nabawi, yang dilupakan itu adalah bekam (al-hijamah). Bahkan banyak di antara umat Islam yang sama sekali belum pernah mendengar istilah "bekam". Dan ini sangat naif sekali, karena bekam adalah sebuah kekayaan terpendam, mutiara tersembunyi dan sunnah Nabi yang memiliki mukjizat medis yang dahsyat, sebagai penyembuh dari segala penyakit, dengan izin Allah SWT.
"TERIMAKASIH SUDAH MAMPIR KE BLOG INI SILAHKAN DILIHAT DULU KATALOG DAN RESENSI BUKUNYA SEMOGA BERKENAN JAZAKUMULLAH KHOIRON KATSIRAN"