Tampilkan postingan dengan label Penerbit Wacana Ilmiah Press. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Penerbit Wacana Ilmiah Press. Tampilkan semua postingan
Rabu, 05 Februari 2014
Selasa, 18 Desember 2012
Surga di Telapak Kaki Bunda
Pengarang : Salafuddin Abu Sayyid
Penerbit : WIP (Al-Qowam Group), Solo
Jumlah halaman : xiv + 182 h. (140 X 205 mm)
ISBN : 978-979-1135-48-1
Harga disc : Rp 24.000,-
Luar
biasa. Sangatlah besar jasa orang tua kepada anaknya. Pengorbanan mereka takkan
terbalaskan oleh apa pun bentuk balas jasa yang diberikan oleh sang anak.
Apalagi sosok ibu, yang secara khusus mendapatkan penekanan dari Rasulullah, “Sesungguhnya
Allah mewasiatkan kepadamu agar berbakti kepada ibumu, ibumu, ibumu. Kemudian
kepada ayahmu.”
Maka,
di antara bentuk kewajiban agama yang paling wajib, sekaligus menjadi salah
satu bentuk taqarrub seorang hamba kepada Rabbnya, adalah berbakti
kepada orang tua. Perintah untuk berbakti kepada keduanya ditegaskan dalam
Al-Qur’an dan Sunnah. Bahkan perintah itu disandingkan dengan perintah
bertauhid, atau berada di urutan setelahnya. Hak orang tua juga diiringkan
dengan hak Allah. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya berbakti kepada orang
tua serta betapa agung kedudukannya.
Buku
ini menyajikan enam poin istimewa, yaitu:
- Makna dan hukum berbakti kepada orang tua.
- Keutamaan dan berkah berbakti kepada orang
tua.
- 10 cara berbakti kepada orang tua
ketika masih hidup.
- 10 cara berbakti kepada orang tua ketika
sudah tiada.
- Kisah-kisah berbakti yang menakjubkan
dan penuh keajaiban.
- Mukjizat doa orang tua.Minggu, 12 Agustus 2012
Saat Jilbab Terasa Berat
Penulis : Isham M Syarif
Penerbit : Wacana Ilmiah Press
Harga Buku : Rp 28.000
Harga disc : Rp 23.000
Seandainya patung piramida bergeser dari tempatnya sekalipun, aku tetap tak akan berjilbab. Tidak akan pernah!” Perkataan
itu diucapkan oleh seorang gadis di Arab Saudi. Dan gadis tersebut,
sebagaimana yang diceritakan oleh Syaikh Isham Muhammad Syarif, adalah
sesosok korban dari keluarga yang tidak peduli terhadap
perintah-perintah Allah, pergaulan yang buruk, serta keadaan masyarakat
yang tidak melarangnya dari perbuatan yang melanggar syar'i tersebut.
Tak
perlu jauh-jauh untuk ke Arab Saudi. Di Indonesia pun, kita mendapati
sekian banyak muslimah yang masih enggan mengenakan jilbab. Alasannya
pun beragam. Di antara beberapa alasan yang sering dilontarkan oleh para
muslimah yang masih enggan menutup rapat auratnya tersebut adalah
berikut ini:
1.
"Berjilbab bukanlah satu kewajiban bagi wanita. Ia bisa digantikan oleh
akhlak santun dan niat yang baik. Pada dasarnya, hakikat kesucian
seorang gadis dan rasa malunya tidaklah terletak pada jilbab. Lihatlah,
berapa banyak wanita berjilbab tapi justru berperilaku buruk.
Sebaliknya, banyak wanita yang tak berjilbab, namun memiliki akhlak yang
mengundang banyak pujian...."
2.
"Aku menunaikan shalat, berpuasa, memberi sedekah kepada fakir miskin,
dan juga mempergauli masyarakat dengan baik. Lebih berhargakah jilbab
dibanding ibadah-ibadah agung ini? Apalagi jilbab tidak lebih dari
sekedar urusan penampilan belaka. Bukankah Allah tidak melihat rupa dan
fisik, tapi Dia memperhatikan hati dan amalan kita?"
3.
"Aku ingin menikmati masa mudaku. Dan jilbab justru menghalangiku
mewujudkan hal itu dan menjauhkanku dari memakai pakaian yang ingin aku
kenakan. Serta, jilbab tidak memberiku kebebasan pergi ke tempat yang
aku suka untuk menikmati masa mudaku, seperti: pantai, bioskop, mall,
dan tempat-tempat kongkow lainnya...."
4. "Nanti sajalah berjilbabnya, aku sekarang belum siap. Lagian, di
cuaca panas begini, jilbab hanya akan membuatku kegerahan. Dan pula,
jilbab membuat penampilanku tampak kampungan dan tidak gaul...."
5.
"Jilbab adalah pakaian 'muslimah fundamentalis' dan termasuk adat
jahiliyah yang usang. Sementara sekarang ini, pamer aurat telah menjadi
sesuatu yang lumrah dan biasa, sehingga tidak menarik perhatian dan
tidak lagi memancing syahwat karena telah tersebar di semua tempat.
Jadi, tidak perlulah menanggapinya secara ekstrim. Bukankah agama kita
ini mudah?"
6.
"Sebenarnya, aku ingin berjilbab, tapi nanti sajalah kalau aku sudah
menikah. Karena saat ini aku masih muda, dan aku ingin menikmati masa
mudaku tanpa keterkungkungan dan ruang gerak yang terbatas. Aku ingin
menjadi anak muda yang bebas dan merdeka.... "
7.
"Sejatinya, aku ingin berjilbab. Akan tetapi, suamiku ternyata tak
setuju. Begitu juga dengan kedua orangtuaku, mereka tak merestuiku untuk
mengenakan jilbab. Alangkah tidak baiknya ketika aku harus mendurhakai
suami dan orangtuakua serta membuat runyam hubungan kekeluargaan hanya
dikarenakan masalah jilbab. Karenanya, aku tak jadi mengenakan jilbab
demi membahagiakan dan menaati mereka...."
8.
"Sekarang ini adalah era emansipasi wanita. Apabila aku berjilbab,
berarti aku tidak mengakui adanya emansipasi dan modernisasi wanita. Dan
pula, masyarakat seringkali mengejek gadis berjilbab dengan sebutan
kolot. Dan aku tidak ingin memperoleh predikat tersebut...."
9.
"Berjilbab justru menggangguku saat sedang bekerja. Dengan kondisi
ekonomiku yang sulit ini, aku ingin mendapatkan pekerjaan. Dan berjilbab
seringkali menghalangiku untuk mendapatkan pekerjaan yang bergaji
baik...."
10.
"Bicara tentang jilbab sama dengan membicarakan 'sisi luar' ajaran
Islam. Padahal masih ada ajaran yang lebih penting ketimbang jilbab. Pun
agama Islam bukan hanya jilbab. Kemudian yang menjadi ukuran adalah
mayoritas, sementara mayoritas gadis dan wanita di masyarakat tidak
mengenakan jilbab. Apakah itu berarti mereka semua sesat?"
Hmm...
bagaimana reaksi Anda ketika melihat berbagai alasan dilontarkan karena
enggan mengenakan jilbab? Di posisi manakah Anda di antara sekian
alasan sebagaimana yang tersebut di atas? Ataukah justru semua
alasan-alasan tersebut berkumpul menjadi satu dalam diri Anda? Semoga
saja tidak yah...
Syaikh Isham Muhammad Syarif, dengan sangat sistematis, kemudian menyusun sebuah kitab yang berjudul Hiwâr ma'al Mutabarrijât: Rudûdun Hâdi'ah ‘alâ Syubuhâtil Mar'atil Mutabarrijah.
Dalam kitabnya tersebut, beliau membantah semua alasan-alasan yang
dikeluarkan oleh para muslimah yang masih enggan untuk mengenakan
jilbab. Buku ini, sangat layak dan juga cocok untuk dijadikan pegangan
bagi para muslimah agar keyakinannya semakin mantab untuk mengenakan
jilbab. Dan juga, menjawab keraguan bagi mereka yang masih enggan
mengenakannya. Agar yang sudah mengenakan jilbab hatinya menjadi semakin
mantab, dan bagi yang belum berjilbab, agar mensegerakan diri untuk
berjilbab
Keteguhanmu Bersumber dari Keyakinan yang Kokoh
Duhai
para muslimah, keteguhanmu bersumber dari keyakinanmu yang kokoh akan
agama ini. Jadi, tidak usahlah engkau hiraukan kritikan dan gunjingan
banyak orang. Bukankah hisab Allah di hari kiamat lebih dahsyat dan
mengerikan? Janganlah mengejar kerelaan dari manusia tetapi justru
mendapatkan kebencian dari Rabbmu. Karena seperti telah engkau tahu,
ridha-Nya adalah jaminan keselamatan dan juga kebahagiaan. Maka,
perkokohlah keyakinanmu, engkau takkan lagi terasa berat ketika
berjilbab.
Duhai
para muslimah, keteguhanmu bersumber dari keyakinanmu yang kokoh akan
agama ini. Maka, jika nanti, suatu kali, ketika engkau telah tersadar
karena memilih jalan yang salah kemudian bertekad kembali ke jalan-Nya,
akan kau temui orang-orang yang berupaya menggoyah segala keyakinamu
dengan tekanan “inovasi-inovasi” yang mencengkerammu seperti laba-laba
mencengkeram dan melilit mangsanya yang sudah tak berdaya. Mereka
mengingatkanmu pada sosok-sosok yang sukses dan terkenal dikarenakan
tidak mengenakan jilbab. Jika itu tidak berhasil memperdayamu, mereka
akan mengingatkanmu pada keindahan dunia ini berikut kelezatan serta
perhiasaannya yang menggoda. Setelah itu, kau pun kan diperdaya dengan
inovasi-inovasi lain yang lebih berbahaya dan menggila. Maka,
perkokohlah keyakinanmu, engkau takkan lagi terasa berat ketika
berjilbab.
Dan aku pun menjawab, aku bukanlah wanita murahan
Bagaimanalah mungkin kupamerkan kecantikan
Setelah Rabbku menunjukkan jalan kebenaran
Bagaimana mungkin aku berjalan menuju kesesatan
Semoga
Allah senantiasa menunjukkan jalan bagi para wanita muslimah untuk
menjauhi penyakit tabarruj yang telah menggerogoti tubuh umat, mengancam
eksistensi dan juga sendi-sendinya. Semoga, dengan ini, jilbab tak lagi
terasa berat. Baik yang sudah mengenakannya, maupun yang belum.
http://rinanirma110111.blogspot.com
Jumat, 22 Juni 2012
40 VIRUS KEBAHAGIAAN RUMAH TANGGA
Penulis : ASMA' KHALIL & AMIR SYAMMAKH
Penerbit Wacana Ilmiah Press
Harga Rp 60.000,
Harga Disc Rp 47.000
Jengkel karena kondisi rumah tangga yang merasa
jauh dari kebahagiaan? Itu karena tidak barakah, itu karena jauh dari
tuntunan syari'ah dalam mengelola bahteranya.
Jangan khawatir
rumah tangga Anda tak bahagia, buku ini hadir untuk memberikan
solusinya. yang dikaji bukan beragam teori yang biasanya njelimet, susah
dipahami dan jauh dari aplikasi. Berbagai virus dalam buku ini adalah
realitas sehari-hari. Dan pula, Anda akan menemukan solusinya sesuai tuntunan syar'i.
Rabu, 20 Juni 2012
MENJADI PNS SUKSES: MENGHIAS MORALITAS PNS DAN BIROKRAT NEGARA DENGAN AKHLAK MULIA
PENULIS: Dr. MUSTHAFA LUTHFI, M.A.
HALAMAN: X+182 Hlm.
PENERBIT: WACANA ILMIAH PRESS
HARGA: Rp 30.000,-
HARGA disc Rp 25000,-
Sungguh,
jabatan yang diperebutkan dan tugas kedinasan yang percayakan negara,
sejatinya adalah amanat berat; bukan kehormatan seperti penilaian banyak
orang, sehingga dijadikan sebagai sarana untuk menunjukkan kewibawaan
atau sarana untuk mencapai tujuan pribadi. Dalam alam post modern
yang makin mengedepankan materi, sangat sedikit dari para pejabat dan
karyawan yang benar-benar mencapai sukses ganda dalam melaksanakan tugas
yang diembankan. Yakni sukses dalam melaksanakan tugas sesuai dengan
“job description” atau peraturan kedinasan dan juga sukses melaksanakan
tugas sesuai aturan syari‘at Allah dan Rasul-Nya. Atau dengan kalimat
singkat “sukses dunia-akhirat”.
Penulisan
buku ini dilatarbelakangi oleh kenyataan masih banyaknya tindak-tindak
penyelewengan oleh para pejabat negara, mulai dari pejabat tinggi hingga
pejabat rendah, yang akhirnya dijadikan contoh oleh pegawai dan
karyawan pada umumnya, yang tentu berdampak terhadap kondisi negara
secara umum. Bahasan ini sengaja hanya menfokuskan pada pejabat negara,
dalam artian pejabat yang diangkat oleh pemerintah. Karena, ibarat
sungai, penyelewengan yang dilakukan pejabat negara adalah penyelewengan
di hulu sungai. Apabila hulunya dapat dibersihakan maka hilirnya juga
akan bersih. Yang dimaksud dengan hilir adalah perusahaan-perusahaan dan
instansi-instansi non pemerintah.
Mengingat
masih jarang buku yang secara khusus memberikan panduan moril bagi para
pejabat negara dan PNS umumnya, maka buku yang ada di hadapan para
pembaca budiman mencoba untuk memberikan penjelasan tentang hal-hal yang
perlu diperhatikan dan dilaksanakan oleh seorang pejabat negara dan
karyawan lainnya dalam menjalankan tugas yang diamanahkan. Dengan
demikian, diharapkan ia akan mampu mencapai sukses ganda dalam berbagai
profesi yang diemban, selama profesi tersebut legal menurut syari‘at dan
ketentuan kemanusiaan yang berlaku. Tidak dapat diragukan bahwa
kualitas kerja dan iman para pejabat dan pegawai negeri akan sangat
berpengaruh positif bagi kelangsungan hidup dan kemajuan suatu bangsa.
Buku
ini sengaja dikemas sedemikian ringkas dan padat, agar mudah dicerna
oleh pihak-pihak yang berkepentingan. Selain dapat menjadi pegangan para
pejabat dan karyaan pada umumnya, juga dapat menjadi salah satu rujukan
bagi kaum Muslimin kebanyakan dalam upaya menciptakan social control atau public control
bagi kinerja aparatur negara. Sebab, di tangan mereka sangat bergantung
keberhasilan suatu kinerja dan kemajuan suatu bangsa secara umum.
Mengingat buku ini mengetengahkan masalah yang selalu up to date,
maka penulis akan berusaha untuk memperbarui isinya dalam penerbitan
berikutnya, bila dengan izin Allah ternyata peminatnya besar, terutama
yang terkait dengan fatwa-fatwa kontemporer mengenai masalah pekerjaan
di kantor yang perlu diketahui oleh kaum Muslimin dan para pejabat pada
khususnya. Tujuannya adalah agar dalam melaksanakan tugas tidak terjadi
kontradiksi antara pelaksanaan ketentuan di kantor dengan ketentuan
syari‘at.
Dalam
buku ini, penulis sengaja lebih menfokuskan rujukan pada penggalian
mutiara-mutiara kandungan Al-Qur’an dan Sunnah Nabi sebagai pegangan
hidup kaum Muslimin di berbagai profesi yang dijalaninya, yang mungkin
masih banyak diabaikan oleh sebagian besar umat Islam umumnya dan
kalangan birokrat khususnya. Dengan menfokuskan pada dua rujukan utama
umat Islam ini, juga diharapkan dapat memperkuat keimanan kita bahwa
solusi kehidupan dari berbagai aspek telah diberikan oleh Allah dan
Rasul-Nya melalui dua kitab suci, yakni Al-Qur’an dan Sunnah.
Selasa, 05 Juni 2012
Bidadari 2 Negeri
![]() |
Penulis : Prof. Dr. Muhammad Bakr
Ismail
Penerbit : WACANA ILMIAH PRESS
Harga : Rp 80.000
Harga Disc : Rp 62,000
|
Wanita-Wanita Perkasa Luar Biasa Pelukis Sejarah Umat Islam Bidadari Dunia dan Surga
Kisah itu laksana cermin yang
memantulkan gambar pada setiap generasi tentang pergulatan kebenaran
melawan kejahatan yang terjadi di masa lalu. Dalam kisah, setiap orang
bisa melihat dirinya kemudian menilai sisi positif atau negatifnya
melalui kriteria-kriteria yang terkandung dalam kisah itu. Kisah juga
merupakan metode pembelajaran yang hebat. Ia memberi gambaran berbagai
tabiat manusia hingga mirip dengan aslinya dan mendiskripkan nilai-nilai
melalui tutur kata yang memikat dan jelas. Selain itu kisah juga
mengandung nasihat, pelajaran, petuah serta arahan secara tidak
langsung.
Buku ini berisi epos para tokoh
mukminat yang luar biasa. Meraka adalah para wanita agung, semisal
Asiyah istri Fir’aun, Maryam binti Imran, ibunda Nabi Musa, dan Bilqis
Ratu Saba’. Mereka adalah para ummahatul mukminin, yang merupakan para
figur teladan bagi kaum mukminin dan mukminat. Mereka adalah putri-putri
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang dipercantik oleh Allah dengan
keelokan fisik dan keindahan akhlak, serta para mukminat Muhajirin dan
Anshar yang memiliki kontribusi besar dalam membela agama islam. mereka
adalah para ” bidadari dunia dan surga”, atau katakan: “Bidadari 2
Negeri”.
Kajian buku disumberkan dari kitab
Allah subhanahu wa ta’ala, Sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam dan riwayat-riwayat shahih yang disebutkan dalam
literatur-literatur sejarah, tafsir dan sirah. Hal-hal yang dirasa
kurang bermamfaat tidak dibahas dalam buku ini. Sebab hal itu bisa
mengaburkan tujuan yang seharusnya ditujukan ke permukaan dan mengganggu
pembaca dari memperhatikan poin-poin penting yang lebih ditekankan.
Tugas cerita religi adalah meluruskan keyakinan, membetulkan akhlak dan
tabiat, serta membimbing manusia ke jalan terbaik dalam upaya
memperbaiki urusan agama dan dunia.
Buku ini dipersembahkan untuk kita
semua, lebih-lebih kaum wanita, supaya lebih mengenal perikehidupan
wanita-wanita mulia, kemudian meneladani mereka dan berakhlak dengan
budi pekerti mereka, sehingga kelak dikumpulkan bersama mereka di surga.
http://hasanahmuslim.com/
Langganan:
Postingan (Atom)