Senin, 09 Juli 2012

Sifat Puasa Nabi



Harga Rp 28.000

Harga Rp. 23.000 (Diskon )  
Penulis:  Syaikh Bin Baaz, Syaikh Al-Albani, Syaikh Utsaimin
Penerbit: Media Tarbiyah

Ketahuilah saudara-saudaraku. Sesungguhnya puasa merupakan ibadah dan termasuk ketaatan yang paling utama. Diantara buktinya Allah telah mewajibkannya bagi seluruh umat untuk berpuasa di bulan Ramadhan. Seandainya puasa bukan suatu ibadah yang mulia, tentu seorang hamba tidak akan membutuhkannya untuk beribadah kepada Allah, yang di dalamnya terdapat pahala yang ditetapkan Allah untuk semua manusia.

Puasa di bulan Ramadhan adalah diantara sebab dosa diampuni dan kesalahan dihapuskan.
Pahala berpuasa tidak terikat dengan angka, bahkan pahalanya tidaklah terbatas.

Allah menjadikan puasa hanya untuk-Nya, berbeda dengan ibadah yang lainnya. Hal ini karena mulianya puasa di sisi Allah Ta’ala. Cinta Allah terhadap orang yang berpuasa dan nilai keikhlasan yang nampak dalam pelaksanaannya. Karena puasa adalah rahasia antara seorang hamba dengan Rabbnya, dan tidak ada yang mengetahuinya kecuali Allah.

Puasa adalah kesabaran daalam ketaatan kepada Allah, kesabaran terhadap apa yang diharamkan dan kesabaran atas apa saja yang Allah tetapkan.

Fiqih Wanita

            Penulis                     : Syaikh Ibnu Taimiyah
   Cetakan                   : 1, Jakarta 2008
Halaman                   : 464 halaman
      Ukuran                     : 16 cm x 24.5 cm
Harga                       :  Rp 110.000
Harga disc 25%       :  Rp 82.500


Kaum wanita yang Allah ciptakan dari tulang rusuk ini menyimpan potensi yang dahsyat dan luar biasa, karena dari kaum hawa ini terlahir generasi dan para tokoh bangsa yang arif, jujur dan penuh keadilan dan dari mereka pula lahir para generasi yang bermental pengkhianat, menjual bangsa dan agamanya demi mengumbar nafsu syahwatnya. Semua itu tidak luput dari peran kaum wanita dalam mendidik dan mengasuh anaknya.

Betapa peran kaum wanita yang sangat berarti ini maka Islam mencurahkan perhatiannya dengan mengangkat harkat dan martabatnya, memuliakannya serta menghormatinya dengan cara memelihara fitrah yang dimilikinya dan membimbingnya kepada jalan yang benar.

Menjadi muslimah yang sejati, taat dan penuh rasa kasih-sayang adalah harapan yang didambakan oleh setiap wanita, maka dalam buku ini Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah melalui fatwa-fatwanya mengajak segenap kaum wanita untuk menjalani hidup ini di bawah naungan syari'at Islam agar hari-harinya penuh makna, semangat dan sarat dengan keindahan.

Romantika Kawin Muda



Penulis : Zaenal Abidin Syamsudin
Penerbit Pustaka Abu Hanifah
Harga : Rp 70.000
Harga Disc 25% Rp 52.000

Pernikahan, adalah ladang keberkahan, ketenangan dan kecukupan, serta kebahagiaan hidup. Tidak ada alasan bagi siapapun, baik laki-laki atau perempuan untuk menunda pernikahan, apalagi menolak jodoh yang sudah cocok dari sisi agama dan akhlaknya. Bersegera menikah sungguh sangat bagus, terutama bagi wanita, demi menjaga kehormatan dan kesucian dirinya. Jangan menunda pernikahan hanya karena alasan studi, kerja atau karier. Karena hanya dengan menikah kebahagiaan dan ketenangan hidup akan tercapai, nikmatnya hidup tidak akan diperoleh di kampus atau di tempat kerja atau di puncak karier, tapi di dalam pernikahan. Tidak percaya, silahkan buktikan!!!!!!
         
Sudah menjadi opini umum, bahwa pemicu utama gagalnya rumah tangga adalah kawin muda. Bahkan orang-orang awam memberi komentar miring dan berlebihan seputar gambaran kawin muda. Sehingga stigma yang tercipta menjadi sangat mengerikan, membuat bulu kuduk merinding mendengarnya, serta menyiutkan nyali para pemuda dan pemudi yang hendak menikah. Maka, siapa saja yang menikah di usia muda, apalagi belum mempunyai pekerjaan, akan dihakimi massa, dicibirkan calon mertua, dijadikan bahan gunjingan oleh masyarakat, bahkan media pun ikut-ikutan mengadilinya. Namun setelah dikaji dan diteliti hal-hal yang mereka khawatirkan, ternyata bukan semata-mata karena kawin muda, tapi bersumber dari pengaruh negatif Iingkungan serta problem rumah tangga yang tak terselesaikan. Dan hal ini bisa saja menimpa mereka yang kawin pada usia dewasa.
       
 Menumpuknya problematika Rumah tangga yang tidak terselesaikan dengan tuntas, akan membawa dampak yang buruk bagi berlangsungnya kehidupan rumah tangga. Terkadang masalah demi masalah yang dihadapi bisa diselesaikan dengan baik, karena mereka berusaha untuk menyelesaikan dengan sungguh-sungguh. Adapun problem yang tidak terselesaikan dengan baik bisa jadi karena berbagai faktor. Misal, saat terjadi konflik ada salah satu pihak yang mengalah demi kebaikan rumah tangganya, namun pada kenyataannya, di dalam hatinya tetap meng-ganjal masalah tersebut. Dan penyelesaian masalah yang tidak tuntas semacam ini akan menjadi bom waktu yang tetap aktif. Maka saat ada pemicunya, ia sewaktu-waktu dapat meledak dan meluluh-lantakkan rumah tangga mereka. Ada pula rumah tangga yang dalam menghadapi masalah masing-masmg pasangan tetap mempertahankan egonya. Bila hal ini yang terjadi, maka rumah tangga akan hancur berantakan dalam waktu sekejap. Tidak dielakkan lagi, bom PERCERAIAN pun meledak dengan hebatnya.
      
  Pernikahan adalah langkah awal untuk memberi perlindungan kaum hawa. Karena melalui pernikahan, tujuan hidup mulia untuk membina rumah tangga yang bahagia dan harmonis akan tercapai. Namun sayang, tidak jarang keharmonisan rumah tangga yang dibina harus kandas di tengah jalan. Ini bukan karena kawin muda, tetapi karena kurang siapnya mental dalam menghadapi gejolak rumah tangga, minimnya ilmu agama di tengah keluarga, serta lemahnya kesadaran dari kedua pasangan tentang tujuan hidup, yaitu hanya untuk ibadah kepada Alloh Azza wa Jalla

Suatu Hari Dalam Hidupku

Penulis Abu Umar Basyir
Penerbit Shafa Publika
Harga : Rp 41000
Harga disc  Rp 33.500

Dunia santri sering dikonotasikan terbelakang dan tidak dinamis. Padahal para santri tampil di panggung kepemimpinan nasional sejak perjuangan menghadapi penjajah, pada masa pergerakan, hingga era pembangunan dan reformasi. Ini menjadi bukti bahwa anggapan negatif itu tidak mewakili seluruh kenyataan santri.

Kehidupan santri begitu dinamis dan subur dengan semangat meraih sukses dan idealisme. Santri adalah sosok yang dinamis dengan semangat keislamannya. Santri adalah sosok yang sudah menempa hidup dengan kemandirian sejak dini. Santri adalah pemilik kesetiakawanan dan ketulusan. Dan santri mendidik dan membesarkan dirinya untuk menjadi manusia-manusia yang terdepan dalam berkontribusi kepada umat.

Dalam buku Suatu Hari dalam Hidupku, Ustadz Abu Umar Basyier menggambarkan pengalaman hidup santri yang penuh kebersahajaan, namun sarat dinamika perjuangan yang pantang menyerah dalam meraih harapan cita-cita. Liku-liku kerja keras yang mengharu biru, tapi juga penuh semangat dan keberanian. Di dalamnya anda akan mendapatkan mutiara-mutiara kekayaan pengalaman sosok santri yang sangat berharga.

Buku ini menceritakan perjuangan dan perjalanan seorang santri, disadur dari kisah nyata penuh hikamh, dengan gaya bahasa yang khas Abu Umar Basyir mencoba menuangkan sebuah kisah indah penuh dengan keindahan, pengalaman dan juga dengan begitu indah.
Selamat Memcaba !

Mengapa Harus Bercerai..?


Penulis Abu Umar Basyir
Penerbit Shafa Publika
Harga : Rp 46.000
Harga disc  Rp 36.500

Rumah tangga yang harmonis adalah impian dari setiap muslim. Dengan rumah tangga yang harmonis, mereka mengharapkan tidak semata-mata kebahagiaan di dunia saja, melainkan juga kebahagiaan nan abadi di akhirat kelak. Lihatlah bagaimana Al-Qur’an menyifati para penghuni surga bersenang-senang di dalam surga bersama keluarganya. Rumah tangga yang harmonis memang tidak mesti lepas dari berbagai masalah di dalamnya. Rumah tangga sekelas Rasulullah – shallallahu ‘alaihi wa sallam – pun tidak luput dari konflik. Justru konflik yang demikian itulah merupakan bumbu penyedap dalam kehidupan berumah tangga yang dilewati setiap pasutri.
Konflik yang ada dalam rumah tangga hendaklah tidak menjadikan alasan kedua belah pihak saling bermusuhan dan berpaling muka. Lihatlah bagaimana Rasulullah – shallallahu ‘alaihi wa sallam – mencontohkan kepada kita, ya kepada kita karena beliau adalah uswah hasanah / tauladan kebaikan bagi kita. Bagaimana ketika terjadi konflik di dalam rumah tangganya, beliau menanganinya dengan cara yang sangat bijak.
Walhasil, kedua belah pihak, suami dan istri harus mengerti posisi dan bagaimana cara menangani konflik yang terjadi. Jangan sampai konflik yang harusnya menjadi “alat” untuk lebih mengenal dan lebih bahagia nantinya justru menjadi “alat” bagi syaitan untuk menghancurkan biduk rumah tangga muslim. Mohon dicatat dan diingat bahwa tentara yang paling dipuji oleh iblis adalah syaitan yang berhasil menghasut pasutri sehingga bercerai…
Sebagai bahan penelaahan dan pembelajaran bagi setiap pasutri, sesungguhnya pada perceraian ada beberapa faktor yang melandasinya:
1. Faktor dari pihak suami
Bisa jadi suami mudah sekali mengumbar kata cerai karena dia adalah seorang yang miskin cinta kasih kepada sang istri. penyebab lainnya karena kurangnya perhatian suami kepada pasangannya, kurang persiapan ketika menikah, dan penyebab-penyebab lainnya.

2. Faktor dari pihak istri
Demikian pula perceraian juga bisa muncul karena sikap dan tingkah laku istri, bisa karena dia membenci suaminya, karena kedurhakaannya, tidak peduli kepada suami, tidak shalihah dan sebagainya.

3. Faktor dari pihak luar
Adapan faktor dari luar bisa jadi datang dari pihak orang tua, karena salah memilih menantu atau bahkan karena terlalu mencampuri urusan rumah tangga anak dan menantunya. Bisa jadi dari pihak lain yang memang menghendaki terjadinya perceraian sebuah keluarga dengan berbagai cara seperti sihir, namimah atau mungkin intimidasi.
Semoga Allah menjadikan keluarga kita keluarga yang harmonis, sakinah, mawaddah wa rahmah, dan menjadi keluarga yang bersatu di dunia dan akhirat di surga Allah. Amien.
"TERIMAKASIH SUDAH MAMPIR KE BLOG INI SILAHKAN DILIHAT DULU KATALOG DAN RESENSI BUKUNYA SEMOGA BERKENAN JAZAKUMULLAH KHOIRON KATSIRAN"